Selasa, 16 Juli 2013

Tokoh Jambi Tidak Berpengaruh di Kerinci



KERINCI- “Biar pincang dan biar buta yang penting uhang (orang,red) kito”. Itulah logika pemilih mayoritas masyarakat Kerinci. Pasalnya, masyarakat Kerinci untuk memilih calon Bupati dan Wakil Bupati, bukan berdasarkan ketokohan seseorang. Namun, masyarakat Kerinci dalam memilih kental dipengaruhi oleh sukuisme. “Masyarakat Kerinci dalam memilih bukan berdasarkan ketokohan. Tapi, masyarakat Kerinci memilih lebih berdasarkan, sukuisme. Walaupun nanti, Gubernur Jambi HBA yang sebagai jurkam atau tokoh-tokoh Jambi lainnya,  tidaklah memperngaruhi masyarakat Kerinci,” ujar Atmawadi Ilyas pengamat politik kepada Jambi Independent.
Menurutnya, tidak mempengaruhinya masyarakat Kerinci oleh para tokoh Jambi, bisa dilihat dalam Pemilukada Kerinci 2008 lalu. Saat itu, mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin langsung terjun habis-habisan mengerahkan segala kekuatan untuk memenangkan Hasani-Afrizal. Namun, tetap saja pasangan yang dijagokan kalah.
Berdasarkan pengamatannya, yang sangat dominan pola pemilih di Kerinci adalah faktor kesukuan. Seperti, adanya arahan dari ninik mamak dan masyarakat adat setempat, yang mengintruksikan supaya masyarakatnya memilih kandidat yang berasal di daerah setempat. Bahkan, itu hanya permintaan memilih kandidat yang berada di daerah setempat yang diminta. Bila, ada masyarakat yang tidak memilih kandidat yang berasal dari daerahnya dikenakan sangsi.
“Bila masyarakat Adat sudah duduk bersama dan memutuskan calon yang berasal dari daerahnya yang dipilih, maka, masyarakatnya harus mengikutinya. Kalau tidak diikuti, bisa diberi sangsi dengan pengucilan di masyarakat. Jadi bisa disimpulkan, ketokohan tokoh Jambi tidak berpengaruh terhadap pemilih karena pemilih Kerinci masih bersifat pemilih tradisional,” bebernya.
Dijelaskannya, dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati nantinya, sama seperti pemilihan Bupati dan Wakil Bupati sebelumnya, yaitu, lebih dipengaruhi oleh faktor keluarga. “Hubungan keluarga itu yang dimajukan. Isitilahnya, silsilah dan daerah asal kandidat menjadi faktor dominan,” bebernya.
Lantas apakah mesin partai pengusung kandidat berjalan? Menurutnya, dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, mesin partai tidak berjalan maksimal. Pasalnya, meski partai A mengusung calon B, belum tentu pengurus parpol itu setia dalam memenangkan calon B. Akan tetapi, mereka lebih cendrung untuk memenangkan calon yang daerah asalnya sama dengan dirinya.
“Semuanya memiliki kepentingan. Walaupun bajunya A dan mengusung calon B, belum tentu dirinya akan mengikutinya. Karena masing-masingnya memiliki kepentingan, dimana, caleg itu, lebih cendrung mendukung calon yang sama dengan daerah asalnya,” terangnya.
Pengamat politik Jafar Ahmad juga berpendapat sama. Tokoh Jambi tidak mempengaruhi pola pemilih masyarakat Kerinci. Pasalnya, masyarakat Kerinci lebih cendrung memilih, berdasarkan suku dan daerah asal. “Pemilih Kerinci ini faktor sukuisme sangat mempengaruhi. Berdasarkan survey yang telah dilakukan juga begitu. Seperti, masyarakat Kerinci hilir lebih memilih calon berasal dari hilir. Demikian juga dengan pemilih di Kerinci mudik dan tengah,” terangnya.
Dikatakannya, meski tokoh Jambi akan turun ke Kerinci, pola pemilih Kerinci akan sulit dirubah. “Walaupun ada, cuma santa kecil sekali,” terangnya. Calon Bupati Kerinci Adi Rozal mengungkapkan bahwa, setelah dirinya mendapatkan partai Demokrat sebagai partai pengusung, dirinya optimis dukungan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus bisa mempengaruhi pola pemilih masyarakat Kerinci.
Bahkan, saat pendaftaran dirinya berpasangan dengan Zainal, dirinya mengungkapkan, bahwa, Hasan Basri Agus (HBA) akan turun ke Kerinci untuk memenangkan dirinya bersama Zainal. Dirinya mengaku telah berbincang-bincang dengan HBA, dalam perbincangan itu dia mengungkapkan HBA berjanji akan memuluskan jalan diseluruh Kerinci, apabila dirinya dan Zainal menang di Pilkada Kerinci. “HBA sudah mengatakan kepada saya, apabila saya dan Zainal menang, maka jalan di Kerinci semuanya akan diaspal,” terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar